Puisi-Puisi : Hariyono Nur Kholis**
Aku Hanyalah Putra Layang
Yang terputus dari seutas tali
Dan menari sendri
Entah sampai kapan aku harus membawa
Sejengkal tali yang melekat
Padahal telah kuliwati ribuan jarak
Dan kulintas ribuan kota
Kini aku hanya bisa pasrah
Pada angin yang membawaku
Demina hari ini atau esok
Aku di hinggapkan..?
Mungkin diatas ranting yang rapuh,ditiang-tiang jalan
Atau di atas genting bertingkat
Desember Jangan Pernah Tinggalkan Aku
Meski bulan-bulan sebelumnya
Telah ku tinggalkan
Dengan sisa penuh luka
Desmber jangan penah kau ucap
Selamat tinggal pintaku
Yogyakarta 16 Agustus 2011
Malam Tampa Dirimu
Hari penuh cerita
Terasa tak bermakna
Hanya saja mendung
Yang mengantung.
Titik air mata dialis mataku
Datang tuk menemui, menyetuh
Kelembutan khening kalbumu
Sebasa bibir dengan dhikir
Aura rinduku setia
Menemani asma bayangmu
Hingga malam yang tampamu
Mengajaku menemuimu
Dalam mimpi kita dan
Mengulang kembali
Kenangan abadi saat ku cium tanganmu
Yang teriring linang air mata
Menuntun jalan pulang kedunia penuh makna
Dimana impian kita kembali
Yogyakarta 15 Juli 2011
Untuk Apa Aku Memaafkanmu
Untuk Pemerintah Negeri Ini
Untuk apa aku memaafkanmu
Sedangkan hak kami kau perlakukan begitu hina
Ya….?
Sudah waktunya aku harus berterus terang saja
Sebab kami tak bisa lagi berdiam diri dari
Hati sendiri
Untuk apa aku memaafkanmu
Sedangkang kau takpernah mambaca
Lembaran-lembaran Ibrohim pada Tuhan
Nyanyian perut anak yatim dan orang miskin yang fakir
Ah…..!
Sungguh hatimu tak mengenal waterpas hidup negeri ini
Yogyakarta 14-09-2011
Aku Semakin Tak Bisa
Aku semakin tak bisa
Memaknai malam-malamu
Sebab sunyi masih terasa selalu berpijak
Pada sudut dan dua tepi bibirmu
Terkadang menyelam ke dasar hatimu
Canda,tawa,luka
Menyisahkan asap dilangit kesetianmu
Lalu ku coba susuri jalan setapak jejakmu
Namun berbisik jauh
Sejauh bumi ini untuk kujelajahi
Seluas samudra yang tak mungkin ku arungi
Dan setinggi gunung yang tak sunggup ku tapaki
Dengan kaki
Sudahlah biarakan sepih
Menjadi penggalan malamku
Tapi entah darimana Tanya ini..?
Akankah esok ada untukku sebuah ruang terbuka
Tapi bukan terpaksa
Atau pelantara bekas derita
Yogyakarta 14 Desember 2011
** Penulis Adalah Mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta. Aktif di Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dan Ikatan Keluarga Alumni Al-in'am Yogyakarta (IKAAY ).
Domisili: Yogyakarta. : Jl. Gg Parahyangan Pengok PJKA Blok K GK 1/748 Demangan, Gondokusuman, Yogyakarta, 55221
2 Responses to "Puisi-Puisi : Hariyono Nur Kholis**"
ssuper sekali...
pie kabari boss../
Post a Comment