Puisi-Puisi : Hariyono Nur Kholis**
Ikhlasku
Lelah, dingin basah kuyub
Oleh hujan yang dipentaskan
Angin disepertiga malam
Riang tawa,canda terus
Mengalir-hilir dari bibir ke bibir
Ikhlasku padamu tak sedikitpun
Kurubah meski tangan ini memar
Oleh krikil bercampur semen
Ya tuhan hari ini aku buatkan rumah
Untukmu tapi jangan pernah kau tolak.
Sumenep, 10-10-2010
Bahasa Air Mata
Pada senyum tangismu
Mengembang duka negeri ini
Merendam kata pada sunyi
Dianatara cahaya yang membakar
Yogyakarta 17 September 2011
Haruskah Kembali Sepi
“Menutupi Tangis”
Kilauan warna emas kasih yang kau titipkan
Pada paras purnama bulan mei
Semoga tak hanya menjadi bias sepi
Hingga seribu pernama esok
Walaupun ku tahu hari ini kau lebih awal
Mengkemmas cerita, menafsir curhat yang bagiku
Itu scenario belaka yang tak ada fakta
Sumenep 2011
Salam Rindu Sedingin Pagi
”untuk dua putri pulau”
Hangat alir air mata
Menyapa pagimu dengan
Pesan singkat lewat selir pantai
Dan selendang layar baru dikibarkan
Gelombang telah ku robek
Tetapi dingin dan seraut wajahnya
masih kerap menyapa
Saling merayu tampa rasa
Sumenep, 24 Agustus 2011
Layangkan Angin
Layang-
Angin
Angin_
Layang
Layang_
Layang
Angin_
Angin
Angin_layangkan _layang
Layang_diangini_angin
Layang-layang_diatas angin padang layang pandang
Angin_
Hilang
Tubuh_layang
Layang_
Tendang
Baringkan kembali keladang-ladang
Itu si kadang-kadang
November 2010
Bernaung Pada Sepi
Jika nalurimu masih berdetak dalam
Bingkai hati mohon jangan
Kau nodai kemurniaannya dengan
Kata-kata benci
Biarkan ia tetap tersenyum dalam
Bayang semu
2 Responses to "Puisi-Puisi : Hariyono Nur Kholis**"
Alhamdulillah
DI TUNGGU KARYA SELANJUTNYA, :)
JANGAN LAM2 YA ABANG KU.............
Post a Comment