#CatatanMalioboro Puisi: Arya Hariyono
Catatan Malioboro
Masih setia aku simpan pada lembaran-lembaran ingatan
Khas wajahmu enggan aku lupakan
Sesekali aku rindukan keteduhan jalan
Kiri-kanan aku saksikan mata senyum orang jualan sebagai kenangan keabadian
Tempat aku menyelami riak waktu bening dan keru
Ramuan malam penuh warna di antara detak jantungmu
Aku berlari-lirih keselatan sambil mengembarakan tatapku
Pada ukiran-ukiran dinding kuno, semerbak mewangi kraton
Memadu rindu dengan asmara catatan sejarah kalbu
Terlintas dalam fikir, setiap
kesejukan yang aku gali
Sebagai tamu yang terlelap dalam mimpi
Tatap senyum bidadari
Pada jernih air mata dan melody
gamelan aku tanamkan biji do’a
Esok atau lusa akan kupetik setangkai bunga harapan
Pada terang langitmu yang menyimpan sejuta cerita
Lalu memanen rahasia keindahan
Pada catatan yang lain.
Angkringan , ukiran batik, tugu dan stasiun
kutandai
Manakala aku pergi.
Besar harap untuk kembali, hidup abadi bersama sang putri.
Daerah Istimewa Yogyakarta;2019
Sebuah Mimpi Disisimu
; Malioboro
Aku bermimpi sebuah jalanan sepi
Temaram pantulan cahaya rembulan
Dari balik dedaunan yang rindang
Tarian bintang malam
Diiringi suara gamelan, angklung
rakitan
Aliran air sungai penuh bebatuan membingkai
Taman-taman berlumut bunga
Disepanjang jalan
Berdiri tegak penuh ciuman
Aku hikmati langit syahdu tiada beban asap dan debu
Ku peluk udara sejuk dalam kehangatanmu
Firman-firman tuhan menjadi slogan
Gedung perkantoran, pertokoan dan ruas-ruas jalan
Simbol luar negeri tidak sehati jarang dijumpai
Sana-sini kusaksikan kemesraan para penghuni
Tak jarang juga ku jumpai para pemaisuri.
Yogyakarta, 2019
0 Response to "#CatatanMalioboro Puisi: Arya Hariyono"
Post a Comment