Makalah BahasaTentang Budaya Baca
Makalah BahasaTentang Budaya Baca
Oleh: Hariyono Nur Kholis
BAB
I
Pendahuluan
A. Latar
Belakang
Salah satu tolak ukur mening
katkan keberhasilan dan
kualitas pendidikan adalah adanya indikasi yang selalu meningkatkan budaya
membaca.
Dengan membaca, kita dapa merengkuh dunia. Begitulah
ungkapan yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Apa artinya kita
memiliki pikiran, jika kita tidak bisa menambah informasi ke dalam otak kita.
Kegiatan membaca adalah upaya yang dapat membaca kita bertualang ke dalam ilmu
pengetahuan.
Dan tak dapat dipungkiri, membaca akan membentuk
karakter manusia secara integral, baik secara individual maupun secara
kolektif. Membaca juga dapat menimbulkan perubahan baik secara mikro,
setidaknya terdapat beberapa mamfaat yang dapat ditimbulkan dari tradisi
membaca antara lain : 1. Menumbuhkan rasa percaya diri. 2. Mampu mengambil
keputusan secara efektif. 3. Mampu menyelesaikan tugas. 4. Menambah peluang
untuk maju. 5. Membuat seseorang lebih sensitive, cerdas, dan tanggap dalam
menyikapi setiap persoalan. 6. Seseorang lebih aktif dalam berkomunikasi.
Dengan membaca, kita bisa mengamalkan tentang ajaran
membaca dengan baik sekaligus mampu merekam setiap ide dan pengalaman bacaan
yang baik melalui tulisan, jangan pernah bermimpi menjadi seorang penulis jika
membaca saja jarang atau tidak membaca sama sekali, bahkan Tantowi Yahya
mengatakan “orang yang gemar membaca adalah orang yang tahu, dan orang yang tak
gemar membaca adalah orang yang bodoh” maka tidak menutup kemungkinan orang
yang bodoh tidak akan bisa menulis karena membaca adalah kunsi utama dalam
melahirkan setiap gagasan yang tersimpan dalam pikiran.
B. Permasalahan
Membaca bagi sebagian orang adalah pekerjaan yang
membosankan, karena mereka selalu beranggapan dengan meluangkan waktunya untuk
membaca, maka kegiatan beraktifitas bersama teman-teman mereka akan tersita.
Atau tidak jarang sekali mereka sibuk dengan pekerjaan yang sudah terjadwalkan.
Sehingga tidak meluangkan waktu untuk membaca.
C. Rumusan
Masalah
Penulisan makalah ini dapat dirumuskan menjadi :
1.
Mengapa
minat baca dikalangan siswa sangat rendah ?
2.
Bagaimana
upaya untuk meningkatkan minat baca siswa ?
D. Tujuan
Penulis mengambil judul “Meningkatkan Minat Baca
bagi para Pelajar” supaya menjadikan siswa giat membaca, khususnya membaca
pelajaran sekolah. Karena dilihat dari segi membaca, siswa banyak yang malas.
Dengan membaca makalah ini, siswa akan berkeinginan untuk membaca.
E. Mamfaat
Dari terusunnya makalah ini diambil
beberafa mamfaat, diantaranya :
Ø
Bagi
penulis
a.
Mempraktikkan
sebagian dari ilmu yang diperoleh dari sekolah terutama dibidang pelajaran
bahasa dan sastra Indonesia.
b.
Sebagian rangsangan dan motivasi untuk lebih
kreatif dalam hal membaca.
c.
Memperkaya
dan memperluas wawasan dan pengetahuan.
Ø
Bagi
para pelajar
a.
Sebagai
cerminan untuk lebih meningkatkan minat baca bagi para pelajar.
b.
Sebagai
cerminan untuk lebih mengetahui kekurangan dan kelemahan dalam intensitas
membaca.
c.
Memperkaya
serta memperluas wawasan dan pengetahuan bagi para pelajar.
d.
Untuk
memberi motivasi agar lebih kreatif dan lebih semangat dalam membaca.
BAB
II
Kajian
Teori
A. Definisi
dari Membaca
Membaca ialah proses pengolahan membaca secara
krisis, kreatif yang dilakukan dengan tujuan memperoleh pemahaman yang bersifat
menyeluruh tentang bacaan itu, dan penilaian terhadap keadaan, nilai, fungsi,
dan dampak bacaan itu. (Depdikbud, 1985:11).
Dalam buku lain berpendapat bahwa membaca adalah
proses mencocokkan huruf atau melafalkan lambang-lambang bahasa tulis. Anderson
(modul, 1982:7).
Hal senada juga dibeberkan dalam Bahasa Indonesia
(Oleh Peter Salim dan Yenny Salim 1114) bahwa membaca adalah melihat isi
sesuatu yang tertulis dengan teliti serta memahaminya atau bisa juga disebut
mengeja atau mengucapkan apa yang tertulis. Dengan kata lain mengucapkan,
meramalkan, mengetahui, memperhitungkan dan menduga.
Dalam (QS. Al-‘alaq (96):1-5) menjelaskan beberapa
hal, salah satunya menenamkan tradisi membaca. Membaca adalah proses belajar
yang menjadikan manusia dapat menguasai ilmu pengtahuan, informasi, konsep,
metodologi, dan sejarah.
Alya Qanita bahwa membaca adalah melihat serta
memahami isi dari apa yang ditulis (dengan melisankan atau hanya dengan hati)
mengatahui, meramal (Kamus Bahasa Indonesia untuk Pendidikan Dasar, 2009:45)
Dan juga Drs. Pete Salim, M.A. dan Yenny Salim, B.Sc
berpendapat bahwa membaca adalah melihat isi sesuatu yang ditulis dengan teliti
serta memahaminya (dengan melisankan atau dengan hati), memperhitungkan dan
menduga (Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer, 2002:114).
Us Indah Eko M., S.Pd. bahwa membaca adalah
merupakan upaya untuk menyampaikan informasi kepada pendengar atau orang lain
(Apreseasi Bahasa dan Sastra Indonesia, 2003:176)
Atikah Anindyarini berpendapat lain bahwa membaca
adalah suatu kegiatan membaca yang bertujuan membandingkan dua bacaan atau
lebih agar diketahui persamaan dan perbedaan dan gagasan-gagasan penting yang
ada dalam bacaan-bacaan tersebut (bahasa Indonesia untuk SMP/MTs. 2008:108).
BAB
III
Pembahasan
A. Beberapa
Faktor Penyebab Rendahnya Minat Baca
Jika kita memperhatikan rendahnya minat baca
dikalangan siswa di Indonesia, sebenarnya disebabkan oleh beberapa factor,
antara lain :
1.
Karena
membaca bukan budaya masyarakat Indonesia. Kita lebih terbiasa mendengar orang
tua ataupun kakek nenek kita bercerita dan mendongeng ketimbang membaca.
2.
Pengaruh
budaya dengar, tonton, dam media elektronik yang berkembang pesat. Anak tidak
dibiasakannya mengisi waktu yang luang untuk membaca buku, sebalikya tahan
berlama-lama nonton televise, ada yang bilang bahwa budaya baca di Indonesia
yang memprihatinkan ini karena kita langsung meloncat dari budaya lisan ke
gambar (televise dan film). Sedangkan Negara-negara barat dimulai dari budaya
bicara, baca, baru ke gambar.
3.
Sistem
pembelajaran di Indonesia belum membuat pelajaran atau mahasiswa harus membaca
buku, mencari, dan menentukan informasi lebih dari sumber yang diajarkan di
sekolah.
4.
Kurang
tersedianya buku-buku yang berkualitas dengan harga yang terjangkau juga
menjadi faktor penyebab rendahnya minat baca. Hal itu diperparah minimnya
perpustakaan di tempat-tempat umum yang mudah dijangkau, juga kurang memadainya
koleksi, fasilitas, dan pelayanan yang ada. Termasuk tidak meratanya penerbitan
dan distribusi buku keberbagai daerah.
Rendahnya minat baca
dikalangan siswa dan masyrakat Indonesia pada umumnya perpengaruh buruk
terhadap kualitas pendidikan. Wajar, sudah lebih setengah abad bangsa Indonesia
merdeka, permasalahan kualitas pendidikan masih berada dalam potret yang buram,
kualitas pendidikan bangsa Indonesia mesih tertinggal dari Negara-negara
tetangga.
Data Bank Dunia tahun
1998 menginformasikan pula kebiasaan membaca anak-anak Indonesia berada pada
level paling rendah (skors 51.7). Skors ini di bawah Pilipina (52.6), Thiland
(65.1), dan Singapura (74.0). Dalam tahun 1998-2001 hasil suveri, IAEEA (Riset
Internasional Associotion for Evaluation of Educational Achivement) dari 35
negara, menginformasikan melek baca siswa Indonesia berada pada urutan yang
terakhir, publikasu IAEEA tanggal 28 November 2007 tentang minat baca dri 41 negara
menginformasikan melek mebaca siswa Indonesia selevel dengan Negara belahan
begian selatan bersama Selandia Baru dan Afrika Selatan.
Indonesia merupakan
salah satu negara berkembang dengan minat baca masyarakat masih rendah. Hal ini
dilihat dari beberapa hasil survey yang dilakukan oleh pihak-pihak yang
berkompeten. Di antaranya survey Internasional Associations for Evaluation of
Educational (IEA). Pada tahun 1992
menyebutkan kemampuan membaca murid-murid sekolah dasar Indonesia berada pada
urutan ke-29 dari 30 negara di dunia, berada stu tingkat di atas Venezuella.
Kualitas pendidikan
yang rendah ini berimplikasi pada rendahnya kemampuan sumber daya manusia dalam
mengelola masa depan dan lambatnya kemiskinan teratasi. Rendahnya kemampuan
sumber daya manusia itu, dapat dilihat
dari minimnya bangsa Indonesia melahirkan pelaku-pelaku Ekonomi yang berdaya
saing. Foreign Direct Interment (FDI) Indonesia berada diurutan 138 dari 140
negara. Menurut Ciputra sampai hari ini bangsa Indonesia hanya mempunyai 0,18%
pengusaha dari jumlah penduduknya, sedangkan syarat untu menjadi Negara maju
minimal 2% dari jumlah penduduk harus ada pengusaha. Saat sekarang Singapura
sudah mempunyai 5% dan amerika serikat 7% dari jumlah penduduk. Berdasarkan
kondisi Indonesia membutuhkan minimal 400 ribu pengusaha. Pendidikan yang
berkualitas sangat berperanan dalam melahirkan pengusaha-pengusaha tersebut.
B. Upaya
Meningkatkan Minat Baca
Salah satu upaya untuk menumbuhsumbangkan minat baca
terhadap siswa dan siswi dapat dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :
1.
Jika
kita membeli buku, taruhlah selalu didekat kita. Di kamar makan, untuk dibaca
selagi makanan belum siap. Di kamar tidur, dibaca jika kita belum tidur. Kamar
tamu, dibaca sambil menunggu tamu datang. Beranda belakang, untuk dibaca selagi
bermasalah sore hari. Di tempat kerja, untuk diibaca selagi jenuh, juga dalam
saku, untuk dibaca pada waktu kapan saja dan dimana saja.
2.
Sebelum
kita membaca, tutup mata dan siapkan mental untuk apa yang akan kit abaca,
bayangkan kita menikmati buku itu dan memperoleh semua yang kita ingin dari
buku tersebut.
3.
Percepatlah,
kita akan terpana akan mengetahui bahwa kita bisa membaca cepat dan tetap memahami
apa yang kit abaca. Paksa diri kita untuk meningkatkan kecepatan membaca. Itu
terbukti berguna juga bagi beberapa area kehidupan.
4.
Habiskan
satu bab. Kalau kita berhenti membaca dipertengahan bab, kita tidak akan
memperoleh informasi terbak dari buku tersebut.
5.
Tentukan
sendiri kapan kita harus selesai membaca buku tersebut. Sungguh menakjubkan
mengetahui beberapa banyak buku yang bisa kit abaca seandainya menentuka target
selesai membaca. Buat hal tersebut menjadi hal yang menyenangkan denga memberikan
hadiah kepada kita sendiri jika mencapai target tersebut.
6.
Membacalah
pada pagi hari, kebanyakan orang membaca pada malam hari, sebelum pergi tidur.
Memang bagus, lebih dari pada menonton TV ! Tatapi bagaimana jika bangun 30
menit lebih pagi dan gunakan sedikit waktu untuk membaca, kita akank kagum
dengan cepatnya mebaca, kita akan kagum dengan cepatnya membaca halaman demi
halaman dan bagaimana otak brilian kita dapat mengingatnya jika kita membaca
pada pagi hari.
7.
Membaca
secara aktif, ketika kita membaca sebuah buku ini, buatlah sebuat catatan.
Gunakan stabile dan penanda buku untuk bagian yang terbaik. Buku pengembangan
diri bisa menjadi cara interaktif untuk menangkap apa yang kita pelajari.
8.
Membiasakan
saling memberikan buku sebagai hadiah.
9.
Selain
sekolah sebagai instituasi yang mengajarkan membaca, peran out dinilai amat
berpengaruh, seorang ibu biasanya memiliki waktu lebih jauh lebih banyak
dibandingkan ayah. Anak juga lebih dekat dengan ibu. Ibu punya kekuatan luar
biasa untuk membentuk anak. Kalau ibu menggunakan peranannya dalam konteks
memberikan contoh yang baik bagi anaknya, seperti membaca maka anak akan
menjadi pembaca.
10. Saling membacakan secara bergantian
dalam suatu kelompok dapat memberikan nuansa berbeda pada materi yang
dibacanya, kemudian dilanjutkan dengan membahas inti bacaannya.
11. Mengenalkan buku/bacaan terhadap anak
kecil, serta membiasakan diri untuk mengajak anak mengunjungi toko buku dan
perpustakaan.
12. Mengundang penulis, nara sumber atau
tokoh yang berhubungan dengan buku yang dibaca. Sehingga dapat memotivasi untuk
juga berkarya tulis.
13. Guru atau dosen lebih sering memberi
tugas yang membuat anak didik mencari informasi di perpustakaan.
14. Melakukan kunjungan ke tempat-tempat
objek tulisan, sehigga dapat mencocokkan apa yang dilihat dan dibaca.
15. Membuat anggaran khusus belanja buku.
16. Meminkamkan buku satu sama lain
17. Perpustakaan yang menarik dan lengkap,
tata tertib meminjam yang mudah, petugas yang ramah.
18. Pangadaan lomba-lomba membaca dengan
memberikan penghargaan, menjadi pendorong, untuk menggairahkan minat baca.
19. Mempagelarkan karya-karya tulis dalam
suatu pementasan, dimaksudkan budaya baca melalui seni seperti tari, nyanyi,
music, puisi, dan lain-lain.
BAB
IV
Penutup
A. Kesimpulan
1.
Membaca
merupakan aktifitas yang kompleks.
2.
Paksa
diri untuk meningkatkan kecepatan membaca.
3.
Upaya
membangun minat baca adalah membangun kesadaran akan pentingnya membaca bisa
dilakukan dengan cara :
a.
Jika
kita membeli buku teruhlah selalu didekat kita.
b.
Sebelum
kita membaca, tutup mata dan siapkan mental untuk apa yang akan kita bacaa.
c.
Percepatlah
membaca.
d.
Tentukan
sendiri kapan kita harus selesai membaca.
e.
Habiskan
satu bab.
f.
Membacalah
pada pagi hari.
4.
Faktor
internal dan eksternal
5.
Membaca
aktif dengan memahami, merenungkan dan mengembangkannya.
6.
Membaca
secara aktif.
7.
Untuk
memperlancar proses membacaa, seorang harus memiliki kesadaran, modal
pengetahuan dan pengalaman dan mampu memahamu bahasa.
B. Saran-saran
a.
Perpustakaan
perlu ditata lebih baik dan teliti serta selalu adaptasi terhadap buku-buku
yang baru diterbitkan sehingga membuat para pembaca lebih aktif dan komleks.
b.
Penulis
berharap agar semua pembaca perlu mengingatkan minat baca dengan cara diskusi,
membentuk forum dan sebagainya.
c.
Penulis
juga berharap agar budaya membaca tidak bisa diselesaikan hanya dengan uu.
Tetapi harus dikembangkan melalui kesadaran kolektif bagi masyarakat agar gemar
membaca.
Daftar
Pustaka
-
Asmani,
Jamal Ma’mur. 2009. Membaca rezeki Orang. Jokjakarta : Diva Press
-
Salim,
Peter dan Yenny Salim. 1995. Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer. Jakarta :
modern English Press
-
Alya
Qonita, 2009. Kamus Bahasa Indonesia untuk Pendidikan Dasar. PT. INDAH JAYA
Adipratama.
-
Samad,
Adi Abdul, Aminudin dan Yudi Irawan. 2008. Aktif dan Kreatif Berbahasa
Indonesia untuk kelas XI SMA/MA. Jakarta : Pusat Perbukuan. Departemen
Pendidikan Nasional.
-
Eko,
Sus Indah M., S.Pd. 2003. Apresiasi Bahasa dan Satra Indonesia. : Yudistira
Dunia Buku Sekolah.
-
Heppel,
Michoel. 2002. How To Save and Hour Every Day. Jakarta : PT Elex Media Kompotindo.
-
Mintowati,
Maria dan Jack Parmin. 2008. Keterampilan Berbahasa 2. Surabaya : Departemen
Pendidikan Nasional Universitas Negeri Surabaya.
-
Soedarso.
2004. Speed Reading. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.
0 Response to "Makalah BahasaTentang Budaya Baca"
Post a Comment