Puisi-Puisi : Hariyono Nur Kholis
Puisi-Puisi : Hariyono Nur
Kholis*
Kian Deras
Hujan kian menderas kota ini
hanyutkan janji-janii negeri
tidak menyangka jalanan semakin sunyi
hingga orasi dan pidatomu yang semakin menjadi-didih
diatas kursi .
Sleman, 2011
Salam Perpisahan
Di
wajah jalanan itu
Kau
tinggalkan sejuta tangis
Menusuk
pada ladang-ladang
Tempat
berbaring abadi dari kisah hidup kau abdikan
Sisa-sisa
mimpi tentang perdamaian
Menyalakan
api mendayung perahu kelam karatan
Merayakan
pesta diantara lalu-lalang pemburu
berita
Meski
kini kau telah kembali pada ruang tamu sunyi.
Yogyakarta,
2015
Ajari
Aku?
Ajari aku mengenal hidup
sebelum ajalku menjemput
ajari aku mengenal keadilan
sebelum aku memahami kejujuran
ajari aku keikhalasan
sebelum aku merakit riski di negeri orang
dan ajari aku membagi
tidak hanya janji
terlahir dari mimpi.
dan tetap ajiri aku?
Yogyakarta, 2015
Menari
Diatas Hujan
Sambil
menghirup secangkir luka
bercampur
susu dan selembut madu
merenungi
perjalan terang ke kelam
itu
mutiara air mata yang aku jatuhkan
Tuangkan
badai pada gerak tubuh
para
kekasih yang tarianya seksi
kilatan
cahaya petirnya merangsang
kenangan
pada seribu tahun yang akan datang
Yogyakarta, 2014
Sesudah Sepi
Sesudah sepi tampak ketidakmampuanku
untuk berdiri disetiap tepian jalan kota ini
yang
ramai dipenuhi kemiskinan hati
Yogyakarta,
2014-2015
0 Response to "Puisi-Puisi : Hariyono Nur Kholis"
Post a Comment