INDONESIA

https://www.google.com/search?q=Peta+Indonesia

Indonesia*
Oleh: Frans Magnis-Suseno

Semua pertimbangan ini sudah jelas mendukung keyakinan kuat Sutan Takdir Alisjabana bahwa Indonesia harus berani menjalani modernisasi dengan konsekuen. Tak ada jalan kembali, tak ada jalan ditempat. Loncatan dari budaya progresif harus dilakukan. Kalau takdir kelihatan berobsesi dengan gagasan bahwasanya Indonesia harus meniru negara Jepang, harus meniru Negara Cina, harus mampu berpikir rasional, materialis dan individualis, itu bukan karena ia mau membuat orang Indonesia menjadi orang Jepang atau orang Cina atau orang Barat, melainkan Takdir percaya akan potensi-potensi bangsanya, yaitu bangsa Indonesia. Ia mau menggugah bangsanya supaya mulai bergerak, supaya tidak lagi menjadi bangsa yang malas-malas dan Self-complacent. Ia takut dan khawatir bahwa memuji nilai-nilai ketimuran sendiri hanya menjadi tameng rasa puas diri, perisai untuk tidak perlu berinisiatif, maju, berjuang dan berkembang serta kreatif.

Mau diinisiasikan Takdir adalah suatu proses belajar. Bangsa Indonesia hanya dapat menjadi bangsa yang sama-sama kuat dan percaya diri di antara bangsa-bangsa lain apabila mau belajar, bahkan rakus belajar, seperti bangsa Jepang dulu mau belajar. Jadi, Indonesia tidak boleh puas diri, mengelus-elus nilai-nilainya dulu. Bangsa kita Indonesia tidak harus menjadi seperti bangsa lain, akan tatapi harus setingkat dengan bangsa-bangsa lain di dunia, jadi harus berubah,harus maju dan mandiri serta mampu berfikir seperti bangsa lainnya. Itulah obsesi Takdir. Itulah sebabnya ia begitu mendesak agar dilakukan penerjemahan besar-besaran, buku-buku luar negeri ke dalam bahasa Indonesia. Suatu bangsa yang mau belajar dari bangsa lain justru akan mampu mengaktualisasikan potensi-potensinya sendiri. Ia akan menemukan identitasnya sendiri. Bukan identitas bangsa lain. Namun, hal itu hanya mungkin dalam sebuah proses dimana bangsa Indonesia membuka diri dan mau belajar dari bangsa-bangsa yang paling maju, dalam bidang di mana bangsa-bangsa itu masing-masing maju.

*Di kutip dan ketik ulang dari bukunya Pijar-Pijar Filsafat Penerbit Kanisius.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "INDONESIA"