Puisi : Hariyono Nur Kholis**
Puisi : Hariyono Nur Kholis**
Di tepian kalbu
Ku temukan wajah lugumu
Bekas Hujan
Di tepian kalbu
Ku temukan wajah lugumu
Merayap kabar luka
Dibalik gerimis yang kian hilang.
Dibalik gerimis yang kian hilang.
Yogyakarta, 2013
Penada Hujan
Mendung dikaki langit
Menjadi santapan liarmu
Ranting-ranting krontang tunggalkan bayang
Yogyakarta, 2014
Surat Hujan
Perjalanku masih jauh
Lihat saja dari tetes yang kian keru
Dari wadah semu
Meski aku tak menghadirkan gemuru
Di tepian catatan hari.
Maaf jika aku terbuang.
Yogyakarta. 2015
Tangis Hujan
Gelapnya hidupku menjadi kisah lain
Seiring mentari yang pergi
Menghadirkan sejuta badai
Diantara hadirku yang sia-sia.
Yogyakarta ,2016
Sore Tak Beralamat
Kuhirup hangat kopi
Sebelum langit melahirkan hujan.
Dititik gerimisnya kuseduh kembali
Sisa aromah yang ada
Lalu kurapikan sebait sajak
Entah dicicipan yang ke berapa aku lupa ke masan kata
Sebab setengah aromah rasanya mengelabuiku
Bahkan meringkuk imajinasi
Di sore tak beralamat itu.
Sleman, November 2016
Segelas Te
Teh hangat segelas kecil
Yang penuh catatan kata sunyi
Yang penuh catatan kata sunyi
Akan aku jadikan penghatar suara tetang rindu
Bersama sebait puisi cinta tak bersampul
Yang akan kukirimkan lewat altar mimpimu
Yang akan kukirimkan lewat altar mimpimu
Sebagai penyempurnah kisah-kisah semu
Bertajuk harapan
Sebelum sempat ku menemuimu kembali.
Yogyakarta, 2016
** Penulis adalah kelahiran Gapura Sumenep Madura 15 Juli 1993 dan Aktif di Komunitas Sastra Rudal, karya puisinya di muat di berbagai media,dan terkumpul dalam antologi bersama “Kidung Malam” dan “Memory Surabaya” 2016.
0 Response to "Puisi : Hariyono Nur Kholis** "
Post a Comment