Puisi-puisi : Hariyono Nur Kholis**
Ku Eja Purnama
Malam itu ku eja purnama
Namun segalanya tak sempat aku terjemahkan
Keteduhan dalam diri merangkum segala kesedihan hati
Sepanjang aku mengenal musim sunyi,
Dari senyummu ingin rasa aku merangkai kata
Kususun dalam abjad perjalanan hidupku
Puisi gelisaku tak cukup mewakili awal sapaku
Sebab terlalu naif bagiku untuk memperkaya
Senyummu dengan keegoisanku.
Yogyakarta , Juli 2012
Kopasus
Tak asing lagi nama itu di tepian telingaku yang jalang
Sebab rasa,aromanya pelan-pelan
Jadi darah didih dan urat nadi
Dalam percakapan tentang luas bumi dan langit
Tentang gelisah para batin, yang di duakan oleh kata
Berabad-abad menjadi dusta dari lidah-lidah yang berbusa.
Blandongan, 2013
Dialog Burung
Di ranting sepi ini, aku menyandarkan segala resah
Dari perjalanan kelana
di atas tungku planetku
kepulan asap merindukan hujan
Dimana mendung, kian tak datang.
Yogyakarta, 2013
Kupu-kupu dan bunga
Dari bibir dan sayapmu
Memberi kabar tentang kehangatan fajar shubuh
Dari sentuhan jemarimulah
Lahirkan sejuta bayi dari satu Rahim
Di perawan kalamin bunga
Kau tukarkan pesona-pesona kehidupan
Kiang lengkang
Meski terkadang kau jauh dari kesetiaan.
Yogyakarta, 2013
Membaca Kisah Kita
Dengan apa kita harus membaca kisah kita?
Lautan tawa,duka telah kita arungi
Ribuan jalan kota kita lewati
Hingga tak paham arah pulang
Walau sebatas merekah pada bayang
Membaca Sunyi, bukan akhir batas kisah kita.
Yogyakarta, 2012
**Lahir di Sumenep, sebuah kota kecil di ujung timur pulau Madura dan kini merantau bersama kata dan do'a di kota istimewa Yogykarta
0 Response to "Puisi-puisi : Hariyono Nur Kholis**"
Post a Comment