Puisi-Puisi: Hariyono Nur Kholis



Aku Ingin Bertanya

Anak siapa yang berdiri di sana
Tubuhnya seksi di tengah-tengah riuh suara orang berdasi

Aku ingin bertanya
Manusia atau segerombalan domba
yang digiring ke dalam getaran dada

Suaranya bungkam ditelan aksi kejam

Yogykarta, 2017

Pelangi dan Mendung

Pelangi dan mendung pagi hari
menghiasi tatapku yang alami
Sepanjang lelah penantianku
menanti terbit matahari
warna jingga merah merona
mempesona di lintasan lara.

Seiring doa
diam-diam mendung menghadirkan awan
barangkali berarak seirama menuntun embun
dan hujan menyelami matahari yang kian berwajah binar.

Pelangi dan mendung
bergandengan di cakrawala
bagai pengantin pulasnya ditelan malam
yang singkat

Yogyakarta, 2017


Rindu Doa

Dari jarak yang kian kelam
Hutan yang melahirkan senja cemas,
Pada jalan yang menikung tanpa petunjuk arah
Kegersangan pada lembaran-lembaran sejarah,

Rentetan kata yang lapuk tak dipuja
Kesepian semakin mengadu pada batu
Kini aku rindu doa

Yogyakarta,2018





 

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Puisi-Puisi: Hariyono Nur Kholis"